Tamu Istimewa di Kampung Awat, Kofiau – Seperti sudah di singgung dalam posting sebelumnya, para wisatawan yang bergabung dalam Sail Trip Festival Pesona Bahari Raja Ampat 2018, di menjelajahi berbagai keindahan alam Raja Ampat. Salah satunya ke Kampung Awat kepulauan Kofiau. Berbagai macam keseruan berlangsung di kampung Awat. Diantaranya mereka ramai-ramai menceburkan diri snorkling untuk melihat keindahan bawah laut tempat ini.
Saat sore tiba-tiba mereka didatangi empat Tamu Istimewa yang berenang mengitari pantai sekitar Kampung Awat. Wisatawan pun langsung heboh. Betapa tidak mereka adalah segerombolan lumba-lumba, menampakan diri, seolah mengucapkan selamat datang kepada para wisatawan.
Seorang wisatawan berasal dari Spanyol bernama Tate sangat antusias melihat kehadiran tamu Istimewa tersebut. Pria kulit putih yang baru selesai snorkeling ini langsung kembali standby. Sabar sekali ia menunggu kawanan lumba-lumba tersebut kembali menampakan diri.
Pertemuan dengan mamalia yang hidup di habitatnya ini tentu saja sebuah kebetulan yang indah. Tidak hanya bagi Tate tapi bagi semua yang menyukai keunikan alam. “Saya ingin mendekat. Kalau bisa sampai sedekat mungkin dengan mereka. Benar-benar luar biasa ya dapat menyaksikan makhluk istimewa ini”, Kata pria berjenggot lebat ini.
Tidak tanggung-tanggung Tate pun menyiapkan kameranya. Ia tidak mau hilang kesempatan mengabadikan pemandangan yang tak sering dijumpai. Memang jarang-jarang kawanan lumba-lumba beraktivitas di sekitar kawasan snorkeling. Tapi lumba-lumba adalah hewan yang tidak mudah didekati. Tiap kali Tate mendekat mereka menjauh. Pria kulit putih ini ingin mendekat hanya sekedar memotret mereka sebab dari tempatnya berenang terlalu jauh untuk menangkap bayangan kawanan itu.
Kehadiran makhluk menyusui ini membuat Kampung Awat, Kofiau terasa lebih istimewa lagi. Membuat atraksi destinasinya kian beragam.
Festival Pesona Bahari Raja Ampat 2018 membuat Kampung Awat jadi Semarak. Selain menyuguhkan tari Selamat Datang atau Mansorada, wisatawan juga dimanjakan dengan aneka kuliner khas Papua. Ada pepeda, ikan asap, dan olahan siput. Wisatawan pun leluasa berinteraksi dengan penduduk lokal. Dengan mata kepala sendiri mereka menyaksikan bagaimana keramah-tamahan tuan rumah di Kampung Awat, Kofiau ini.
Asisten Deputi bidang pengembangan Pemasaran I regional III kementerian pariwisata Ricky Fauzi mengatakan, ” Agenda kunjungan ke Kampung Awat terasa berbeda. Karena wisatawan dapat berinteraksi dengan warga. Ini juga kesempatan warga memperlihatkan kearifan lokal kepada mereka”.
Memang interaksi antara warga lokal dengan wisatawan adalah sebuah kesempatan positif. Mereka akan saling mengenal. Wisatawan mendapat nilai tambah dari kunjungan tersebut sementara warga lokal bisa mempromosikan berbagai potensi yang ada di daerah mereka.
Orang nomor satu dari kementerian pariwisata, Arief Yahya, mengungkapkan rasa senangnya bahwa Festival Pesona Bahari Raja Ampat mampu menyentuh kehidupan masyarakat.
“Impact kegiatan ini sangat bagus. Karena langsung menyentuh perekonomian warga. Apa lagi di kampung Awat ini masyarakat mempunyai segalanya untuk disajikan. Baik budaya, kuliner, dan juga keramahtamahan itu sendiri”.
Kemasan Festival Pesona Bahari Raja Ampat ini memang unik. Seperti yang yang dikatakan oleh Arief Yahya yang asal Banyuwangi ini: “Alam Papua, budaya dan masyarakatnya akan meninggalkan kesan yang bagus buat wisatawan khususnya wisatawan mancanegara” Ujarnya.
6 comments
Oooooh ternyata tamu istimewanya adalah sekelompok lumba2 manis ya, Uni Evi? Keren banget deh. Aku belum pernah lihat secara langsung di perairan atau laut. Taunya di Ancol hahaha 😀 Acara di kampung Awat ini benar2 masih tradisional banget ya. Ciri khas sukunya masih terlihat. Jadi kepengen coba kulinernya ada papeda, siput dll hihihi berani ga yach?
Iya menarik ia melihat lumba-lumba langsung di habitat aslinya. Tapi tentu saja tidak semudah dibanding dengan Ancol, Mbak Nurul. Bedanya sensasi melihat di laut langsung pasti lebih excited
Lumba-lumba, my kind of animal ^_^
Mereka memang lucu walau untuk melihatnya di habitat termasuk sulit. Tapi kalau sudah ketemu tidak terkira senangnya ya, Mbak
Senangnya Live on Board Dan ketemu Lumba2 langsuuung
Pasti lah ya kan. Kegembiraan yang bakal sukar ditakar itu