Suatu Minggu sore karena jenuh di rumah saya mengusulkan jalan-jalan ke Bogor. Sudah terlalu sore dengan tujuan ke kebun raya maka mutar-muar saja di sekitar Surya Kencana dan Siliwangi. Karena tak ada yang menarik maka disepakati mengunjungi Cafe de Daunan yang terletak dalam Kebun Raya. Pada hari libur semua jenis kendaraan di larang masuk. Maka dari pintu satu kami memutar masuk ke Pajajaran dan mencari tempat parkir di halaman Bank Bukopin. Dari sini bisa masuk lewat pintu IV yang cuma perlu menyebarang jalan, sekitar sepuluh menit sudah sampai di lokasi
Kunjung ke kebun ini entah ini kunjungan yang keberapa. Waktu anak-anak masih di kecil kami sering kesini agar mereka bisa bermain diatas rumput. Adit yang memang sudah montok dari sananya membawa mobil-mobilan. Adiknya tak ketinggalan membawa gerobak-gerobak yang sering terbentur kalau di dorong-dorong dalam rumah. Jadi inilah salah satu tempat yang jadi saksi dari pelepasan semua kekangan dari rumah kami yang sempit. Berlari, berguling, berteriak-teriak tersalurkan dalam satu paket. Sementara saya mengambil bagian saya dengan rehat sambil tiduran diatas tikar. Ah sebuah taman bermain murah meriah namun sangat memenuhi syarat untuk dijadikan tujuan wisata, edukasi dan cinta alam pada anak-anak.
Duduk di teras Cafe de Daunan citra artistiknya sungguh terasa. Dengan matahari sore yang meredup, pemandangan terbuka ke Taman Astrid dengan kolam teratainya sungguh sebuah parade alam yang menawan. Terlihat beberapa crew stasiun televisi asing asyik membuat film. Pohon kapas di sayap kiri bangunan merontokan seratnya yang memutihkan permukaan rumput. Disamping menu-menu tradisional Indonesia dan Eropa, saya pikir satu keistimewaan dari Cafe ini, adalah lingkungannya yang meneduhkan mata ini.
Saya tak begitu memperhatikan menu-menu yang disajikan karena asyik dengan objek-objek yang enak untuk di foto. Jadi menerima apa saja yang terhidang di meja, menyantapnya lalu sibuk kembali dengan camera.

4 comments
Enaknya bersama keluarga sambil mengisi waktu ya ni, andai kota2 di indonesia punya public space kaya cafe ini dan gratis, pasti penuh terus ni…hehe
Mestinya sih bisa Tomy, negara kan banyak punya lahan2 yg belum dimanfaatkan. Hanya saja gak ada yg kepikiran membangunksn sarana bermain yg bisa diakses oleh seluruh rakyat. Itu kan kerja gak ada duitnya 🙂
Asik berlama-lama duduk di cafenya bareng keluarga, lalu foto2 bareng keluarga di antara pepohonan besar, rumput atau jembatan “merah”nya 🙂
Iya emang begitu Mas Yopie…Ini adalah kemegahan hidup dalam kesederhanaan, patut dirayakan dengan berfoto nasis dan makan-makan hehehe..